Pages

Subscribe:

Kamis, 19 Juli 2012

Senioritas

Seperti yang diketahui, kata senioritas ini sudah tak asing lagi di telinga kita. Senioritas memiliki definisi yaitu di mana seseorang berada dalam keadaan lebih tinggi dalam pangkat, usia, atau pengalaman.
Namun definisi sesugguhnya dari kata senioritas ini sendiri telah mengalami banyak penyalah artian, bahkan penyalahgunaan.

Dalam kegiatan MOS maupun OSPEK di sekolah - sekolah dan universitas, penyalahgunaan dari makna senioritas ini sudah banyak terjadi. Dalam hal ini para kakak kelas, kakak tingkat, angkatan atas, atau sebutan yang lain sering berlaku semena - mena terhadap adik kelas, adik tingkat, atau bawahan mereka. Mereka sering menyebut diri mereka sebagai senior. Bahkan ada juga peraturan dalam senioritas, yaitu :
1. Senior selalu benar, 
2. Jika senior salah, maka kembali ke peraturan pertama. 

Apakah dengan adanya peraturan tersebut maka bawahan, adik kelas, adik tingkat akan menurut?

Apakah dengan adanya peraturan tersebut maka para kakak kelas, kakak tingkat, ataupun angkatan atas dapat belaku apa saja secara semena - mena? Semau mereka?

Apakah dengan adanya peraturan tersebut membuat mereka merasa keren?

Apakah dengan adanya peraturan tersebut mereka dapat menganggap diri mereka sebagai yang berkuasa?

dll

TIDAK. JAWABANNYA TIDAK.

Para panitia kakak tingkat, angkatan atas penyelenggara MOS atau OSPEK beralasan bahwa pentingnya senioritas agar adik tingkat dapat menghargai kakak tingkatnya, kemudian alasan berikutnya yaitu sebagai penegak kedisiplinan. MUNGKIN, dari alasan - alasan tersebut bermutu. NAMUN, realitanya tidak seperti halnya yang mereka katakan. Ketegasan yang diberikan hanya berakhir dalam teriakan - teriakan yang berisi kalimat - kalimat kosong, kalimat yang hanya berisi luapan emosi dan amarah, bahkan ada pula yang mengeluarkan kalimat - kalimat kotor. Seperti itukah yang disebut sebagai SENIOR yang mendidik? SENIOR yang memberikan contoh baik? Yang ada hanyalah bangkangan dari adik - adik tingkat, dendam yang muncul, dan sumpah serapah dari orang - orang yang tidak terima ketika ia sudah benar namun masih juga disalahkan.
 
 
source//arikazmi.blogspot.com 

Selasa, 17 Juli 2012

Ibu...

Alkisah di sebuah desa, ada seorang ibu yang sudah tua, hidup berdua dengan anak satu-satunya
Suaminya sudah lama meninggal karena sakit
Sang ibu sering kali merasa sedih memikirkan anak satu-satunya.
Anaknya mempunyai tabiat yang sangat buruk yaitu suka mencuri, berjudi, mengadu ayam dan banyak lagi

Ibu itu sering menangis meratapi nasibnya yang malang, Namun ia sering berdoa memohon kepada Tuhan: “Tuhan tolong sadarkan anakku yang kusayangi, supaya tidak berbuat dosa lagi

Aku sudah tua dan ingin menyaksikan dia bertobat sebelum aku mati”

Namun semakin lama si anak semakin larut dengan perbuatan jahatnya, sudah sangat sering ia keluar masuk penjara karena kejahatan yang dilakukannya

Suatu hari ia kembali mencuri di rumah penduduk desa, namun malang dia tertangkap
Kemudian dia dibawa ke hadapan raja utk diadili dan dijatuhi hukuman pancung
pengumuman itu diumumkan ke seluruh desa, hukuman akan dilakukan keesokan hari
di depan rakyat desa dan tepat pada saat lonceng berdentang menandakan pukul enam pagi

Berita hukuman itu sampai ke telinga si ibu dia menangis meratapi anak yang dikasihinya dan berdoa berlutut kepada Tuhan “Tuhan ampuni anak hamba, biarlah hamba yang sudah tua ini yang menanggung dosa nya”


Dengan tertatih tatih dia mendatangi raja dan memohon supaya anaknya dibebaskan
Tapi keputusan sudah bulat, anakknya harus menjalani hukuman

Dengan hati hancur, ibu kembali ke rumah Tak hentinya dia berdoa supaya anaknya diampuni, dan akhirnya dia tertidur karena kelelahan Dan dalam mimpinya dia bertemu dengan Tuhan

Keesokan harinya, ditempat yang sudah ditentukan, rakyat berbondong2 manyaksikan hukuman tersebut Sang algojo sudah siap dengan pancungnya dan anak sudah pasrah dengan nasibnya

Terbayang di matanya wajah ibunya yang sudah tua, dan tanpa terasa ia menangis menyesali perbuatannya Detik-detik yang dinantikan akhirnya tiba

Sampai waktu yang ditentukan tiba, lonceng belum juga berdentang sudah lewat lima menit dan suasana mulai berisik, akhirnya petugas yang bertugas membunyikan lonceng datang

Ia mengaku heran karena sudah sejak tadi dia menarik tali lonceng tapi suara dentangnya tidak ada
Saat mereka semua sedang bingung, tiba2 dari tali lonceng itu mengalir darah Darah itu berasal dari atas tempat di mana lonceng itu diikat

Dengan jantung berdebar2 seluruh rakyat menantikan saat beberapa orang naik ke atas menyelidiki sumber darah

Tahukah anda apa yang terjadi?

Ternyata di dalam lonceng ditemui tubuh si ibu tua dengan kepala hancur berlumuran darah
dia memeluk bandul di dalam lonceng yang menyebabkan lonceng tidak berbunyi,
dan sebagai gantinya, kepalanya yang terbentur di dinding lonceng

Seluruh orang yang menyaksikan kejadian itu tertunduk dan meneteskan air mata
Sementara si anak meraung raung memeluk tubuh ibunya yang sudah diturunkan
Menyesali dirinya yang selalu menyusahkan ibunya Ternyata malam sebelumnya si ibu dengan susah payah memanjat ke atas dan mengikat dirinya di lonceng Memeluk besi dalam lonceng untuk menghindari hukuman pancung anaknya
 
 
"BAHAGIAKANLAH IBUMU SEBELUM ENGKAU MENYESALINYA SUATU SAAT NANTI"

Sabtu, 14 Juli 2012

PKS '19

PKS SMAN 3 Surakarta, ya, itu adalah salah satu subsie di Smaga yang bergerak di bidang ketertiban sekolah. Sebenarnya dulu aku tidak tertarik sama sekali mengikuti PKS. Mungkin karena image PKS terkesan sangat keras. Namun entah kenapa aku seperti ada panggilan untuk mengikuti PKS. Dan sampai akhirnya aku resmi menjadi anggota PKS angkatan 19.

 Di PKS aku mendapat banyak pelajaran tentang berorganisasi yang sebelumnya aku belum pernah mendapatkannya. Di PKS aku juga mengerti bagaimana pentingnya persatuan. Banyak suka duka yang aku peroleh ketika menjadi anggota PKS. Walaupun banyak duka tapi aku selalu memaknainya sebagai suatu pelajaran.

Banyak orang beranggapan PKS adalah subsie yang menakutkan, keras, kejam, dan lain sebagainya. PKS memang keras, tapi keras dalam benar dan tetap ada batasnya. Hal tersebut yang membuat PKS ditakuti oleh junior. Walaupun begitu jika diluar anggota PKS tetaplah seperti halnya siswa lain. 

PKS '19, kandel/tipis. Kandel adalah sebutan untuk anggota PKS yang benar-benar loyal dan berdedikasi terhadap PKS. Sementara tipis adalah sebutan untuk anggota PKS yang hanya masuk dalam anggota PKS saja dengan dedikasinya yang minim. Namun menurutku kandel/tipis tidak ada dalam PKS. Kita sering merasa kita lebih berguna daripada orang lain, itulah yang menyebabkan adanya label kandel/tipis. Padahal itu semua salah besar. Anggota PKS ya PKS, bukan PKS kandel atau PKS tipis.  Kita satu, kita sampai disini bersama-sama. Pikirkan saja dedikasi kita terhadap PKS daripada harus memikirkan dedikasi orang lain dalam PKS.

Bagaimana kesenioritas dalam PKS ? 
Menurut saya senior tetap harus ada. Senior penting untuk membimbing junio-juniornya. Hanya saja caranya yang harus diubah. Image keraspun juga harus diubah. Karena hal tersebut penting untuk PKS yang akan datang. Jangan sampai PKS Smaga seperti PKS Smupi yang harus bubar karena ajarannya yang terlalu keras. Ajaran yang terlalu keras juga dapat menimbulkan balas dendam bagi generasi selanjutnya yang ujung-ujungnya yang rugi adalah PKS sendiri. Padahal PKS merupakan kepercayaan polisi yang salah satu tugasnya adalah mengayomi. Ini adalah tugas PKS '19 untuk mengubah image PKS agar lebih baik di masa yang akan datang dengan menjadi senior yang tegas, baik, dan benar.

Dharma Sakti Smaga Putra
PKS Jaya !!!!!!!!!!

Bola Golf...

Seorang Professor berdiri di depan kelas Filsafat.

Saat kelas dimulai, dia mengambil toples kosong dan mengisi dgn bola2 golf.
Kemudian berkata kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh...... ?
Mereka setuju !!!!

Kemudian dia menuangkan batu koral ke dlm toples, mengguncang dgn ringan.
Batu2 koral mengisi tempat yg kosong di antara bola2 golf.
Kemudian dia bertanya kpd murid2nya, apakah toples sdh penuh ??
Mereka setuju !!!

Selanjutnya dia menabur pasir ke dlm toples ...
Tentu saja pasir menutupi semuanya.
Profesor sekali lagi bertanya apakah toples sdh penuh..??.
Para murid berkata, "Yes"...!!

Kemudian dia menuangkan dua cangkir kopi ke dlm toples, dan secara efektif mengisi ruangan kosong di antara pasir.
Para murid tertawa....

"Sekarang.. saya ingin kalian memahami bahwa toples ini mewakili kehidupanmu. "

"Bola2 golf adalah hal yg penting; Tuhan, keluarga, anak2, kesehatan.
"Jika yg lain hilang dan hanya tinggal mrk, maka hidupmu msh ttp penuh."

"Batu2 koral adalah hal2 lain, spt pekerjaanmu, rumah dan mobil."

"Pasir adalah hal2 yg sepele."
"Jika kalian pertama kali memasukkan pasir ke dlm toples, maka tdk akan tersisa ruangan utk batu2 koral ataupun utk bola2 golf..

Hal yg sama akan terjadi dlm hidupmu."
"Jika kalian menghabiskan energi utk hal2 yg sepele, kalian tdk akan mempunyai ruang utk hal2 yg penting buat kalian."
"Jadi Beri perhatian utk hal2 yg penting utk kebahagiaanmu.
"Bermainlah dgn anak2mu."
"Luangkan waktu utk check-up kesehatan."
"Ajak pasanganmu utk keluar makan malam"
"Berikan perhatian terlebih dahulu kpd bola2 golf.

Hal2 yg benar2 penting. Atur prioritasmu.
Baru yg terakhir, urus pasirnya.

"Salah satu murid mengangkat tangan dan bertanya, "Kopi mewakili apa?
Profesor tersenyum, "Saya senang kamu bertanya."
"Itu utk menunjukkan kpd kalian, sekalipun hidupmu tampak sdh sgt penuh, tetap selalu tersedia tempat utk secangkir kopi bersama sahabat".